Infaq Beasiswa Pendidikan
PROGRAM PENDIDIKAN TAHFIDZHUL-QUR’AN
1. Pendahuluan
Pada masa Rasullulah SAW, fungsi masjid menjadi sentral karena masjid merupakan pusat dari segalanya. Selain fungsi utamanya sebagai tempat sarana peribadatan, pengajian keagamaan dan pusat penyebaran syi’ar agama juga sebagai pusat pemerintahan dan ilmu pengetahuan sehingga masjid pada masa itu menjadi senteral dari segalanya. Pada saat ini juga masjid berfungsi selain untuk tempat peribadatan, mendalami ilmu keagamaan dan juga ilmu pengetahuan lainnya walaupun tidak lagi sebagai fungsi pemerintahan, karena fungsi pemerintahan telah dipegang oleh lembaga negara.
2. Pentingnya Al-Qur’an dalam Kehidupan
Al-Qur’an yang merupakan Kitab Suci bagi penganut Agama Islam yang telah diturunkan Allah SWT melalui Rasul / Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan tuntunan umat manusia perlu dikaji, difahami dan diamalkan seluruh isi kandungannya.
Dari kutipan beberapa ayat suci Al-Qur’an mengisyaratkan kepada umat manusia betapa pentingnya menghapal Al-Qur’an antara lain :
Al-Qur’an Surat Al’Alaq Ayat 1 yang artinya :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan”
Dalam surat ini pengertian “bacalah” terkandung ucapkanlah dan hafallah, karena waktu itu belum ditulis yang selanjutnya baru ditulis dan dikumpulkan menjadi Al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam.
Allah SWT menunjuk orang pilihan diantara umat ini untuk menghafal kitab-Nya sebagaimana firman-Nya :
“Kemudian kami wariskan kitab (Al-Qur’an) kepada orang-orang yang Kami pilih dari beberapa hamba Kami”
Keberuntungan orang tua, karena seorang anak yang menghafal Al-Qur-an keberuntungan kedua orang tuanya sebagaimana Sabda Nabi :
Akan datang Al-Qur-an pada hari kiamat seperti seorang lelaki yang pucat pasi, dia berkata kepada teman (penghafal)nya, apakah kamu mengenalku?, saya adalah penjaga malammu, pendahaga siangmu. Dan sesungguhnya setiap pedagang itu dibelakang dagangannya, sedang hari ini saya dibelakang setiap pedagang”, maka diberilah dia kerajaan di kanannya, keabadian dikirinya, dan diletakkan diatas kepalanya mahkota keagungan, serta diberilah kedua orang tuanya busana yang tidak sebanding dengan dunia seisinya. Lalu keduanya berkata, “Wahai Tuhan dari mana ini”, itu disebabkan kalian mengajarkan Al-Qur-an kepada anak kalian”. Dan dikatakan pada hari kiamat kepada teman (penghafal) Al-Qur’an, “Bacalah! Dan naiklah ke beberapa tingkatan! Serta tartillah! Sebagaimana engakau membaca tartil didunia, sesungguhnya tempatmu di sisi akhir ayat bersamamu”
Syafaat Al-Qur’an di Hari Kiamat, Nabi bersabda :
“Puasa dan Al-Qur’an akan menolong seorang hamba. Puasa berkata Ya Tuhan-ku, sesungguhnya saya mencegahnya untuk makan dan minum di siang hari, maka izinkan saya untuk menolongnya… dan Al-Qur’an berkata, Tuhan-ku sesungguhnya saya mencegahnya untuk tidur di keheningan malam, maka izinkan saya untuk menolongnya. Maka keduanya menolongnya (hamba itu)”
Sabda Nabi dari Abdullah bin Mas’ud :
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya dengan hal itu satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan, saya tidak mengatakan alif lam mim satu huruf namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf”
Orang terpilih diantara kita adalah ahli Al-Qur’an. Nabi bersabda :
“Sesungguhnya Allah memeliki dua keluarga dari golongan manusia. Para sahabat bertanya, Siapa mereka wahai Rasul?, Nabi menjawab Para penghafal Al-Qur’an mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang keistimewaan-Nya”
Penghafal Al-Qur’an tidak akan tersentuh api neraka Nabi bersabda :
“Seandainya Al-Qur’an diletakkan dalam kulit, kemudian dilemparkan kedalam neraka, maka tidak akan terbakar”
Kutipan tersebut diatas hanya sebahagian kecil makna dari pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan, itulah kompetisi bagi orang yang ingin berpacu meraih kebaikan, berharap kebahagian agama dunia dan akhirat dengan menyempurnakan hafalan Al-Qur’an. Maka marilah kita bergandeng tangan untuk menuju taman Al-Qur’an wahai orang-orang beriman baik laki-laki maupun wanita anak-anak atau orang dewasa serta orang tua untuk mencapai kebajikan.
melestarikan keaslian tersebut sebagai Umat Islam perlu mencetak kader-kader baru
3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Pendidikan Tahfidzhul-Qur’an adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan jenjang Pendidikan Al-Qur’an menjadi lebih baik yang secara perlahan akan dapat dikembangkan dan diharapkan nantinya dapat membaca, menghapal dan memahami kandungan Al-Qur’an dengan benar.
2. Membuka Program Tahfidzhul-Qur’an sebagai sinergi Pendidikan SMP dan Bahasa Arab yang ada untuk dapat mencetak insan-insan Hafidz Al-Qur’an yang diharapkan nantinya, pendidikan ini dapat juga menghasilkan para Hafis Al-Qur,an sebagai panutan umat.
3. Menciptakan Manajemen Pengelolan yang akuntabel dan transparan yang secara perlahan dapat mengembalikan kejayaan Umat Islam.
4. Menanamkan nilai-nilai keagamanan sejak dini pada generasi muda untuk menangkal arus era budaya globalisasi sehingga tercipta generasi yang amanah bertaqwa, beriman dan bertanggung jawab.
5. Secara langsung atau tidak langsung program ini akan memberikan multi efek peningkatan keagamaan baik bagi generasi muda maupun generasi tua di Indonesia pada umumnya.
4. Sistim Pengajaran
Untuk mencapai sasaran program pendidikan ini diperlukan strategi metode dan kurikulum pengajaran sebagai berikut :
a. Metode Pengajaran
Metode pengajaran yang disampaikan oleh para guru Tahfidzhul-Qur’an menciptakan bagaimana membuat para santri mencintai Al-Quran sebagai tuntunan agama kita;
Mensosialisakan kepada orang tua bagaimana mendorong anak untuk memacu keinginannya menghafal Al-Quran.
b. Methode Pembelajaran
Pesantren Daarul Qur’an Al-Kautsar dalam mengusung program ini menggunakan metode “Ibnu Yusuf”, dalam metode ini santri akan di didik dengan 5 tahapan.
Pra Tahsin
Di tahapan ini santri akan di beri pelajaran cara membaca Al-Qur’an tahap awal pengenalan huruf hijaiyah dan praktek membacanya.
Tahsin
Dalam tahapan tahsin santri akan di ajar mengenai ilmu tajwid dan makharijul khuruf serta bacaan gharib dalam Al-Qur’an.
Tilawah
Di tahapan Tilawah santri akan di bimbing untuk membaca Al-Qur’an sesuai kaidah yang benar, sebagai I’dad sebelum masuk pada tahapan Tahfizh.
Tahfidz
Di tahapan Tahfizh ini santri masuk dalam program inti yakni menghafal Al-Qur’an selama 1 tahun khatam.
Muraja’ah.
Tahapan yang paling penting adalah Muraja’ah, santri akan dibimbing dalam bermuraja’ah untuk mencapai hifdzul qur’an yang mutqin.
5. Penutup
Demikian program Tahfidzhul-Qur’an Daarul Qur’an Al-Kautsar ini disampaikan kepada semua pihak dan bagi kaum muslimin dan muslimat yang mungkin dari penjelasan proposal ini masih diperlukan tambahan penjelasan dapat menghubungi kontak kami.
Atas perhatian serta partisipasi semua pihak, kami Pengurus Pendidikan mengucapkan ribuan terima kasih semoga Allah SWT selalu melindungi dan memberkahi kita Amin. Khairul kalam Wabillahhi Taufik Wal Hidayah,